Lagi, TKW asal Indonesia Dijatuhi Hukuman Mati di Arab Saudi

Tala, 4 tahun (foto: kaskus.co.id)

Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada seorang TKW asal Indonesia. Siaran berita yang dikutip dari Gulf News, hari ini, Senin (18/3) menyebutkan dalam sidang pengadilan TKW tersebut didakwa telah membunuh anak majikannya, Tala, yang baru berusia 4 tahun di Kota Laut Merah, Yanbu, September 2012 lalu.

Sejumlah media negara tersebut  menyebutkan sebelumnya TKW tersebut diganjar delapan bulan penjara serta 200 kali hukuman cambuk karena melakukan percobaan bunuh diri sesaat setelah melakukan aksi pembunuhan. Terhadap vonis hukuman mati tersebut, TKW yang tidak disebutkan namanya tersebut mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.


Informasi sebelumnya menyebutkan sang TKW telah bekerja menjadi pembantu di rumah tersebut selama 7 tahun. Menurut pengakuan sang pembantu, sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, dia terus mendapat teror melalui SMS dari Indonesia yang menyuruhnya untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Menanggapi kasus tersebut, pejabat Konsulat Indonesia di Arab Saudi akan melacak pengirim SMS tersebut dan melakukan tindakan hukum  secepatnya. Demikian seperti dilaporkan harian Saudi Al Sharq, Senin (18/3).

Hingga saat ini, wakil pemerintah Indonesia sedang berusaha melakukan upaya pendekatan kepada keluarga korban untuk memaafkan terdakwa dengan memberikan uang darah (diya) sebesar yang diminta keluarga korban pembunuhan tersebut.

Dalam sidang kasus pembunuhan yang berlangsung pada pekan lalu tersebut, jaksa penuntut umum meminta agar terdakwa dijatuhi hukuman mati. Menurut jaksa, perbuatan terdakwa telah menghebohkan di negara tersebut.  Bahkan karena terburu-buru menerima kabar anaknya dibunuh, ayah korban menabrak dua orang hingga tewas dalam perjalanan pulang menuju rumahnya.

Akibat peristiwa tersebut, guru-guru perempuan di negara tersebut mendesak Kementerian Pendidikan untuk menyediakan penitipan bayi dan anak-anak di sekolah. Mereka khawatir jika anak-anak mereka ditinggal di rumah akan menjadi korban seperti kasus yang dialami Tala. ***