Kamis, 14 Februari 2013

Bisnis "Daging" Online

foto: stangzine.info
BISNIS daging memang menggiurkan karena barang ini rasanya gurih-nikmat. Dulu ada bisnis daging celeng, lantas daging sapi, dan belakangan “daging mentah”. Ini pernyataan vulgar orang-orang kampungan yang jengkel. Daging celeng murah, sebab diharamkan kaum muslim, harga per kilogramnya cuma seperlima harga sapi. Tapi, harga daging lembu, setelah dikuasai Para Kartel Sapi, melejit hingga tiga sampai empat kalinya. Mahalnya harga daging sapi mampu menjungkalkan seorang presiden [satu partai], apalagi rekan bisnisnya tersandung daging termahal—daging dalam tanda kutip.

Ini adalah “daging” mentah yang lain, mencapai jutaan rupiah per kilonya. Ini pernyataan kasar, vulgar, sarkastik, bernada melecehkan, amoral, tapi apa pembaca tega harus dituliskan istilah-istilah aslinya? Apalagi dengan gambar-gambar sejelas-jelasnya? Baik yang lukisan maupun fotonya? Apa mau? Maka, jelaslah kita akan memasuki ranah hukum pornografi.

Jenis daging satu ini tentu tergantung siapa pemilik yang membawanya ke sana ke mari, kesan-kesan kelas atau kaliber pemiliknya. Promosi memegang peranan penting, apalagi jika pemilik kerap nampang di media massa, terutama TV, baik di berita kriminal maupun (apalagi) infotainmen, maka daya tawarnya justru tambah tinggi, sepanjang pemilik berani tampil percaya diri menghadapi publik.

Tapi, tahukah bahwa ada penjual “daging” di kampung-kampung yang harganya lebih murah ketimbang artis yang sering nongol di media massa, media massa yang mengangkat gosip sampahnya dengan heboh-hebohan? Padahal, dagangannya sama saja, malah mungkin kualitas daging ayam kampung itu lebih bagus, kenyal, less fat, kurang lemaknya, ketimbang ayam pedaging yang hanya dikurung di apartemen dan makan junky  food dari waralaba, atau kafe ala Barat. Berlemak, mbenyek, tidak tangkas.

Hingga sekarang bisnis daging jenis ini selalu meningkat teknik pemasarannya, seiring dengan kemajuan teknologi. Ada teknologi telepon ya pakai telepon, ada HP pakai HP, ada BBM ya pakai BBM, dan sekarang buka warung terang-terangan di siang hari bolong lewat internet. Teknologi komunikasi digital harus dimanfaatkan, begitu mungkin. Dan, agen perdagangan daging ini tak mengenal gender, usia, dan status sosial. Di Surabaya ada perempuan agen yang omzetnya miliaran per bulan. Di Bogor malahan ada mahasiswa tolol membuka warung daging terbuka via internet dengan omzet ratusan juta per bulannya. Di situsnya komplet ada foto dan datanya.

Dari abad pertengahan, bisnis daging jenis ini sering dikaitkan dengan kekuasaan, melibatkan penguasanya. Ada raja yang mengawini perempuan “profesional” yang kemudian lebih berkuasa ketimbang si rajanya sendiri. Ada presiden jadi kuda tunggangan pemilik daging hingga justru dianya dielu-elukan rakyatnya. Harta, tahta, dan wanita. Di negeri Undur-Undur, entah sudah berapa legislator tersandung perdagangan daging mentah ini. Politisi yang celaka itu mundur atau dihukum, tapi pemilik daging malah ngetop, kian laris. Jadi, ini jelas dunia gila segila-gilanya.

Gara-gara melihat tumit Ken Dedes, maka Ken Arok tega membunuh raja dan mengawini si pemilik tumit. Ada presiden kesengsem tumit guide-nya sampai cerai dengan istri pertamanya. Semua gara-gara daging dalam tanda kutip.*** [Ki Jenggung/fb]

1 komentar:

  1. mf cuma mau cerita kisah nyata aku dalam kesuksesan aku,begini aku dulu anak petani 3bersaudara aku anak ke 3,3tahun yang lalu orang tuaku pusing karna banyak hutangnya gara gara aku disekolahkan sampai lulus s1,tapi aku diam2 mencari jalan keluar permasalahan kami and cek di internet sahpa tau ada orang pintar bisa membantu,tapi lama kelamaan aku temukan posting orang yang pernah minta bantuan ama mbah sangrego degan nonya085756670667,tapi awal takut hubungi karna kata orang larangan agama,aku beranikan diri telpon beliau degar cerama atau arahanya ternyatah bukan juga jalan sesat,tergantun keyakinan kata mbahnya,banyak juga pilihan aku diberikan ada,uang balik,dana hibah,uang gaib,dll...tergantun keinginan kita juga dan tidak ada tumbal,berkat bantuan beliau aku tak terbebagi hutang orang tua lagi,dan orang tua pun senang setelah aku ceritakan semuanya,terima kasih,wassalam.

    BalasHapus