Rabu, 14 November 2012

Rekening Mandiri, (Seharusnya) Bukan Sekadar Transfer Gaji

TANGGAL 24 hingga akhir bulan menjadi waktu-waktu keramat bagi para karyawan. Senyum tersungging di bibir ketika mengecek saldo rekening Mandiri di ATM. “Alhamdulillah, gajinya sudah masuk.”
ATM Bank Mandiri (Sumber: Merdeka.com)

Dalam tempo singkat, lembar-lembar uang dari ATM sudah berpindah ke dalam dompet. Berbagai jenis kebutuhan selama satu bulan ke depan sudah dicatat. Mulai dari sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, karbol wangi, gula, garam, kecap pembersih lantai hingga tusuk gigi. Selesai? Belum. Ada kewajiban lain yang juga harus ditunaikan: membayar listrik, air dan telepon. Dana untuk kebutuhan lain juga harus dipersiapkan. Ongkos anak sekolah, cicilan motor, dan kebutuhan lain-lain. Dihitung-hitung, gaji yang mampir di ATM setiap bulan hanya bertahan beberapa hari saja. Selebihnya sisa gaji dicukup-cukupkan sambil menunggu lagi saat tiba tanggal keramat.



Sebagian besar karyawan sepertinya pernah mengalami ‘kisah’ seperti diceritakan di atas. Gaji ditransfer ke rekening Mandiri dan dalam hitungan hari hanya tersisa saldo beberapa ratus ribu saja. Bahkan terkadang ada yang diam-diam mengajukan formulir permohonan pinjaman ke koperasi kantor.

Tampaknya sebuah kisah menarik lainnya perlu diceritakan di sini. Nun jauh di perkampungan, pegawai-pegawai muda Bank Mandiri di kecamatan melakukan aksi jemput bola. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama pedagang dan pengusaha kecil mengenai pentingnya usaha yang didukung perbankan. Mereka pun menawarkan fasilitas kredit mikro yang bisa diakses para pengusaha kecil tersebut.

Pedagang kecil (Sumber: budisusilo85.blgospot.com)
Upaya ini tidak sia-sia. Para pedagang dan pengusaha kecil yang sebagian juga bekerja sebagai petani mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri. Pinjaman mereka bervariasi dari mulai Rp 5 juta hingga 10 juta. Tergantung kebutuhan modal untuk mendukung kelangsungan usaha mereka. Melalui proses yang cepat dan transparan, para petani itu pun menjadi nasabah. Tidak hanya penerima kredit, tapi juga menyiman uangnya di bank. Lebih aman dan menguntungkan.

Dari proses tersebut, hasilnya terlihat nyata. Usaha kecil yang semula luput dari perhatian tumbuh menjadi usaha yang bisa diandalkan. Bagi para pedagang kecil, barang-barang yang dijual menjadi bertambah banyak, keuntungan pun menjadi bertambah besar. Bisa buat menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, menabung serta membayar angsuran pinjaman ke Bank Mandiri. Hal yang sama juga dialami para pengusaha kecil yang semakin semangat karena tidak lagi menghadapi kendala modal saat harus meningkatkan kapasitas produksinya. Sebagai petani, pengusaha dan pedagang kecil itu juga memperoleh hasil tambahan dari hasil pertanian mereka. Uang dari penjualan hasil pertanian mereka ditabung di Bank Mandiri dan sisanya digunakan untuk keperluan yang lain. Sebuah kerja sama yang sinergi antara bank dan masyarakat.

Produktif
Suasana kantor (foto: Ichabeldarmawan.blogspot.com)

Seharusnya dengan pendidikan yang mungkin jauh lebih baik serta dukungan teknologi informasi yang makin canggih, para karyawan yang setiap bulan menerima gaji melalui transfer Bank Mandiri juga bisa lebih bijak dalam memanfaatkan gaji yang mereka terima. Bukankah dengan segala keterbatasan yang mereka miliki dan ‘hanya’ dukungan manajemen dari petugas Bank Mandiri di lapangan, para pedagang dan pengusaha kecil itu bisa menjadi lebih produktif?

Kalimat kuncinya memang terletak pada kemauan untuk merugah paradigma gaji sebagai sumber pendapatan. Jika paradigma yang dianut masih memanfaatkan gaji sebagai satu-satunya sumber pendapatan, berapapun gaji yang diterima akan tetap bersifat konsumtif. Tapi lain halnya jika paradigmanya dirubah. Gaji sebagai modal untuk meningkatkan pendapatan. Sedangkan rekening Mandiri sebagai tempat perputaran arus keluar masuk uang untuk semua transaksi.

Persoalannya seringkali klasik. Jika harus memulai, jenis usaha apa yang bisa dipilih? Berapa modal yang dibutuhkan? Siapa nanti yang akan mengelola? Resiko kerugiannya nanti bagaimana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar dan tidak mengada-ada untuk para pemula, terlebih lagi bagi karyawan yang setiap bulan menunggu transferan gaji dari perusahaan.

Layanan Bank Mandiri (sumber: Detikfinance.com)
Jawaban dari semua pertanyaan itu adalah kerja sama dan berpikir inovatif. Kerja sama dalam membangun usaha dengan teman-teman terdekat. Yang terpenting profesional dalam pengelolaannya. Melalui cara ini, kebutuhan modal serta jenis usaha bisa dibicarakan bersama. Termasuk menghadapi resiko-resiko usaha yang mungkin timbul. Berpikir inovatif dalam memilih jenis usaha yang bisa dikerjakan secara bersama. Misalnya saja jenis usaha menyediakan kebutuhan teman-teman kantor seperti pakaian, sepatu, pulsa, handphone, komputer, laptop, dan lain-lain. Jika usaha semakin berkembang, tidak ada salahnya mengajukan pinjaman kredit ke Bank Mandiri. Prosesnya pasti tidak sulit karena pihak Bank Mandiri akan memprioritaskan kebutuhan nasabahnya.

Waralaba (Sumber: Metro-newz.com)
Jika ingin praktis, membeli waralaba suatu jasa atau produk juga bisa dilakukan. Hanya saja harus lebih hati-hati memilih waralaba yang benar-benar profesional dalam pengelolaannya. Atau sebagai nasabah, bisa juga berkonsultasi dengan petugas Bank Mandiri. Sebagai bank nasional terbesar, Mandiri tentunya memiliki jutaan nasabah pedagang dan pengusaha kecil yang sudah berpengalaman dalam menjalankan usaha. Tidak ada salahnya berguru kepada pedagang atau pengusaha kecil itu dari sisi pengalaman berusaha.


Intinya, ada banyak cara yang bisa dilakukan merubah pola pikir konsumtif menjadi produktif. Yang terpenting ada kemauan dan selalu berpikir inovatif. Melalui upaya ini, kelak tidak lagi menunggu tanggal 24 sebagai tanggal keramat untuk bisa tersenyum, tapi setiap hari bisa tersenyum karena usaha terus berkembang, pekerjaan di kantor juga bisa dijalankan dengan baik. Keuntungan lainnya, kerja sama antarteman sekantor bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dan yang tidak kalah penting, rekening Mandiri pun bukan sekadar dimanfaatkan untuk transfer gaji.

Pada gilirannya, proses metamorfosis dari karyawan ke pengusaha pun terus berlangsung sehingga benar-benar menjadi pribadi yang mendukung tumbuhnya Indonesia menjadi bangsa yang mandiri.***





Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan. Saya mengizinkan manajemen lomba, panitia, agensi yang mewakili Bank Mandiri maupun Bank Mandiri untuk memperbanyak dan/atau mempergunakan secara sebagian maupun keseluruhan dan/atau mengumumkan dengan media apapun baik secara sebagian maupun keseluruhan karyatulisan dan/atau foto untuk publikasi lain, tanpa remunerasi/kompensasi.
 

1 komentar:

  1. Yup. rekening bank mandiri memang banyak untungnya gan, selain keamanannya terjamin, bunga dan biayanya juga bersaing.
    Thanks infonya gan. Nitip info yah gan! kunjungi juga blog saya juga hehe. Lagi berusaha jadi blogger! Informasi pendaftaran rekening yayasan di bank mandiri silahkan baca di blog saya yah!

    BalasHapus