Kamis, 31 Januari 2013

Tahun Ular Air: Indonesia di Bawah SBY Boediono

(foto: beritaprima)
Sebentar lagi imlek. Pergantian tahun dari Naga Air ke Ular Air. Dalam pemerintahan, ini adalah tahun keempat SBY Boediono. Jika dikaitkan dengan shio SBY, Boediono maupun Indonesia (ayam kayu), pemerintahan SBY Boediono tidak akan banyak menghadapi kesulitan di tahun ini.

Secara ekonomi, tahun ini bahkan menjanjikan banyak peluang bisnis dan keuntungan. Banyak orang yang mempertaruhkan banyak waktu untuk melakukan transaksi yang menguntungkan. Mereka dapat mengambil keputusan tepat pada saat yang tepat. Oleh karena itu, banyak orang yang meraih kekayaan yang besar dalam waktu singkat.

Pemerintah harus mengimbangi karakter tahun yang misterius ini dengan pengambilan keputusan yang hati-hati dan penuh pertimbangan. Tapi jangan lupa, karakter tahun yang menguntungkan dari sisi keuangan ini sebenarnya menyisakan banyak kecemasan. Tahun ini akan makin banyak orang yang cerdik memanfaatkan peluang hanya sekadar memenuhi misi hidupnya belaka. Tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat yang lebih besar.

Dipengaruhi karakter tahun, tidak sedikit pelaku bisnis yang berprinsip mengeruk keuntungan tanpa memperhatikan etika bisnis. Karena itu, siapapun harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalani bisnis di tahun ini. Para pejabat pun harus juga memiliki kepekaan yang sama. Ingat! Tahun Naga Air yang segera akan berakhir banyak diwarnai kecurangan.

Karakter ular akan mempengaruhi siapa saja yang karena kesalahannya harus menebusnya dengan kegagalan. Namun dalam kondisi terjepit, mereka tidak akan segan-segan menghianati siapapun, asalkan mereka selamat. Apalagi mereka juga dikenal licik.

Pemerintah harus bisa membebaskan diri dari karakter kepribadian ganda. Yang dimaksud adalah kadang cepat dan siap beraksi, tapi di lain waktu lamban dan penuh perhitungan. Kadang kala bijaksana, di lain waktu sangat naif.

Yang jelas, meski menjanjikan keuntungan, tahun ular tetaplah tahun yang penuh misteri. Tahun yang bisa saling jegal antara keuntungan dan kecerobohan. Tahun ketika banyak masyarakat yang cenderung mengurangi rasa bertoleransi ketika kepentingannya terusik. Ini harus diwaspadai karena bisa berbuah konflik.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar