Rabu, 03 April 2013

Pekerja Mogok, Pelabuhan Hongkong Rugi Rp 36 Miliar


Pelabuhan Hongkong International Terminal (HIT) diguncang aksi mogok dan menyebabkan kerugian sekitar $ 644.000 atau Rp 6 miliar sehari. Aksi mogok tersebut sudah berlangsung sejak Kamis (28/3) lalu. Hingga hari Selasa (2/4) ini aksi sudah berlangsung selama 6 hari atau telah menyebabkan kerugian lebih dari Rp 36 miliar.


Direktur Utama HIT, Gerry Yim mengatakan perundingan yang dilakukan serikat pekerja dan manajemen
Aksi Mogok Kerja (Foto: news.yahoo.com)
mengalami kemacetan atau deadlock. Yim mengaku khawatir dengan klaim para pemilik barang akibat aksi mogok kerja tersebut. Selain menyebabkan kerugian, pelayanan di terminal juga menjadi lumpuh. Waktu sandar kapal yang semula hanya 3 jam kini diperpanjang menjadi 60 jam. Pihak manajemen juga menyatakan tidak ada rencana pengalihan kapal ke terminal lain.

“Sebenarnya pada bulan Juli lalu manajemen sudah mengajukan penawaran kenaikan gaji 5%. Namun angka ini tetao ditolak oleh serikat pekerja,” ungkap Yim. Informasi tentang penolakan besarnya kenaikan gaji yang 5% itu juga disampaikan Lee Cheuk-Yan, anggota parlemen dari Partai Buruh Hong Kong.

“Pemogokan sepertinya akan terus berlanjut sampai pihak manajemen setuju dengan tuntutan pekerja,” ungkap Lee seperti dikutip situs berita Radio Televisi Hongkong (RTHK).

Berlanjut
Sementara itu juru bicara Serikat Pekerja HIT, Ho Wai-Hong mengatakan pihaknya akan terus melakukan aksi mogok sampai mereka bisa mencapai kesepakatan dengan pihak manajemen. Menurut Ho, sekitar 250 orang pengunjuk rasa, termasuk pekerja, mahasiswa dan aktivis buruh, berkumpul di depan pintu masuk pelabuhan di Distrik Kwai Tsing. Serikat pekerja tetap berharap kenaikan gaji sama dengan tahun 2011 lalu sebesar 20%.

Aksi mogok Serikat Pekerja HIT yang beranggotakan seitar 500 orang itu juga didukung oleh sopir angkutan pelabuhan, buruh bongkar muat serta pekerja lainnya yang bertugas di HIT. Ho menegaskan tuntutan kenaikan gaji itu merupakan hal yang wajar mengingat hal ini seiring dengan produktivitas bongkar muat yang meningkat rata-rata 650.000 dolar Hongkong. Dia juga menegaskan buruh bongkar muat di terminal tersebut juga menuntut kenaikan upah per jam menjadi 12,50 dolar  Hongkong.

Sebagai catatan, saat ini HIT  mengoperasikan 12 dermaga pelabuhan di empat terminal di Cina. Dua di antaranya melalui sistem joint venture dengan mitra Cosco Pacific Ltd (1199) Hong Kong yang memiliki sembilan terminal.

Sejauh ini, aksi unjuk rasa di  Hongkong memang makin sering terjadi karena semakin meningkatnya biaya hidup. Desember tahun lalu, maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd mencapai kesepakatan untuk kenaikan upah dengan Serikat Pekerja Pramugari maskapai tersebut. Survei Bloomberg menyebutkan harga indeks konsumen di Hong Kong pada bulan Februari lalu memang naik sekitar 4,4 persen dibandigkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melebihi melebihi perkiraan kenaikan rata-rata 4 persen sebagaimana yang diperkirakan para pengamat ekonomi.*** (Aksesibilitas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar