Senin, 08 April 2013

Alamaak, Keasyikan Telepon Premium Call, Tagihan Telepon Membengkak Jadi Rp 1,3M!


Seorang pria kesepian menerima tagihan telepon lebih dari £ 90,000 atau Rp 1,3 Miliar hanya dalam waktu tiga bulan. Kevin Waldrum (nama pria tersebut), 45, asyik bertelepon ria di saluran Studio 66 TV setelah berpisah dengan perempuan yang dipacarinya selama dua setengah tahun.


Bekas penjaga keamanan itu mengaku panik dengan besarnya tagihan telepon yang sudah dikurangi menjadi
Kevin Waldrum (Foto: Telegraph)
£ 29.083 atau sekitar Rp 450 juta. Dia menyebut gara-gara tagihan tersebut dia merasa hidupnya berantakan dan memaksanya mengkonsumi obat penenang. Waldrum, yang tinggal di Jalan Gladstone Loughborough (sebelah utara London), menyepakati dua kontrak telepon Vodafone tahun lalu.

Ia pun tertarik untuk mengobrol dengan perempuan-perempuan yang ‘disediakan’ Vodafone sebagai pelarian dari rasa sakit hati ditinggal pacarnya. Namun rupanya dia tidak sadar, kalau tarif telepon tersebut sangat mahal. Bulan pertama ia menerima tagihan sebesr £ 19,333.63 atau sekitar 280 juta, bulan kedua tagihannya membengkak lagi menjadi £ 71,850.67 atau sudah lebih dari 1 miliar rupiah.

Waldrum, yang saat ini menganggur , mengaku menggunakan telepon tersebut, namun dia merasa seharusnya tagihan tidak setinggi itu.

“Saat saya bangun dan mau tidur, pikiran saya terus diganggu bagaimana cara membayar tagihan telepon yang sebesar itu,” katanya.

Sementara itu, juru bicara perusahaan Vidafone mengatakan pihaknya sudah melarang Waldrum untuk menelepon dengan nomor tersebut dan menggantinya dengan kartu SIM lain, tapi itu tidak dilakukannya. Sang juru bicara pun menyalahkan Waldrum yang tidak memahami aturan yang sudah disepakati 18 September tahun lalu.

"Ini semua sudah terlanjur dan kami membebaskan tagihan sebesar £ 61.000, tapi dia tetap harus membayar tagihan yang £ 29,083,” katanya.

Artinya, Waldrum masih tetap memiliki utang lebih dari 400 juta rupiah gara-gara keasyikan telepon Premium Call. Alamaak!***

1 komentar:

  1. alamak... kok bisa semahal itu biaya nelpon doank ya... gile benar...

    BalasHapus