Rabu, 07 Agustus 2019

Awas, Pornografi di Media Sosial!


Para ahli agama mengatakan, bimbingan rohani merupakan hal yang sangat esensial untuk menjadi dasar penahan keinginan anak untuk membuka situs porno.

"Bimbingan rohani untuk membina akhlak sangat penting agar anak-anak dapat terjauh dari beragam hal yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi,” ungkap seorang ahli agama.

Sangat bisa dipahami jika dengan diberikan bimbingan rohani sejak awal sehingga dirinya tidak merasa cemas meski internet dipasang selama satu hari penuh di sekolah tersebut. Karena itu kita menginginkan adanya tindakan yang tegas dari pemerintah dengan segera menutup segala situs porno yang merusak banyak generasi muda tersebut.

Beberapa lalu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) menuntut agar situs-situs porno diblokir secara total.

Perkembangan teknologi informasi ditandai dengan merebaknya media sosial yang luar biasa pesat sepertinya memang diikuti oleh dampak yang dahsyat pula. Sayangnya dampak positifnya berjalan seiring atau bahkan terkalahkan oleh dampak negatifnya. Setidaknya ini yang sedang terjadi pada jagat internet.

Teknologi bagaimana pun canggihnya memang tergantung pemakainya. Kita dimudahkan mengakses apa saja di internet, namun kita juga sulit menghindar dari situs porno. Pengalaman mengajarkan kepada kita tidak jarang ada web yang kita garansi tidak akan ada situs pornonya, namun tiba-tiba di bawah titel bar utama muncul menu situs porno yang jika diklik jelas web porno. Mungkin ketika itu komputer terkena virus.

Namun yang terjadi ketika menggunakan mesin pencari data canggih seperti Google,Yahoo, MSN dan lainnya, dengan hanya memasukkan sebuah kata dalam hitungan detik bisa jutaan situs terpampang tinggal pilih dan klik.  Sayangnya tanpa membedakan itu porno atau tidak. Jadinya, kata sopan pun bisa menghasilkan situs porno.  
Bagi yang sedang belajar dengan kondisi rasa ingin tahu lebih banyak, tentu sayang untuk melewatkan situs apa pun jika sudah telanjur melihat.

Kita tidak hendak mementahkan pemberangusan situs porno dan pencegahannya karena kita sangat setuju dan harus segera dilakukan oleh pemerintah, namun kita ragu apakah nasehat atau pendidikan akan mampu berbuat banyak, sama seperti kita tidak mampu mencegah negeri dari budaya maling (korupsi) padahal justru kian banyak orang terdidik/bersekolah sehingga seharusnya kian banyak manusia yang tahu aturan atau lebih berbudaya.

Apalagi sesuai namanya, HP (Hand Phone) bersifat sangat personal. Melongok HP orang lain seperti melanggar privasi. Di sisi lain kita tidak bisa mencegah pemakaian HP karena sudah menjadi  budaya hidup penduduk bumi masa kini.

Kita berharap pemerintah punya kepedulian untuk memiliki gerakan antipornografi dan pornoaksi, dengan mengerahkan semua eksponen masyarakat untuk menjadi agen penyelamat moral bangsa. meski negeri ini sudah sangat sesak dengan aneka lembaga dan institusi. Sebab, kita memang butuh rem atas melajunya zaman gelap yang kian mendekati titik akhir. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar