Senin, 03 Desember 2012

Wow, Jutaan Orang Berkunjung ke Berbagai Pameran di Jakarta!

Pekan Raya Jakarta (Foto: Seputarevent.com)
Setiap tahun, jutaan orang berkunjung ke berbagai pameran yang digelar di Jakarta. Kemudahan akses transportasi maupun komunikasi dan informasi, membuat pengunjung tidak hanya dari Jakarta, tapi banyak yang berasal dari luar daerah. Ini masih ditambah lagi dengan promosi kegiatan yang dilakukan secara besar-besaran baik di media cetak, online maupun elektronik. Tidak heran jika setiap digelar pameran, pengunjung bisa membludak. Sebut saja jumlah pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau biasa disebut Jakarta Fair yang tahun ini mencapai lebih dari 4,5 juta orang.  Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012, bulan September lalu dikunjungi 368.790 orang. Meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 322.823 orang. Begitu juga dengan pameran teknologi komputer (indocomtech) pada November lalu yang dikunjungi 299.764 orang atau melebih target pengunjung 200 ribu orang.  

 Pameran buku yang rutin diselenggarakan setiap tahun juga  menyedot pengunjung hingga ratusan ribu orang. Ini belum ditambah dengan  pameran lainnya yang juga diselenggarakan di berbagai tempat di Ibukota. Bayangkan, di Jakarta Convention Center (JCC) saja  tahun ini 66 kegiatan pameran digelar. Jika dalam setiap pameran  rata-rata dikunjungi 100 ribu orang, jumlahnya sudah lebih dari 6 juta orang. Pertanyaannya, mengapa di setiap pameran pengunjung selalu datang berbondong-bondong? Ada banyak alasan yang bisa dikemukakan. Sebuah paparan mengenai pameran buku (book fair) di Jakarta berikut ini bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Pameran Buku (Foto: Lippocikarang.wordpress.com)
Ajang pameran buku bisa dikatakan sebagai surga bagi para penggemarna. Puluhan penerbit, ratusan judul, ribuan buku, dan juga pesta diskon. Tak hanya itu, di ajang seperti ini banyak buku yang dijual dengan ‘banting harga’ hingga 70%. Bahkan sejumlah judul buku dijual dengan harga paket.  Lima buah buku dijual setara dengan harga satu buah buku yang baru terbit! Sungguh menarik bukan? Terlebih lagi buku merupakan produk yang tetap up to date alias relatif bebas dari kadaluarsa.

Pendek kata, pameran buku menjadi momentum terbaik berburu buku dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang di toko buku. Sangat beralasan karena penerbit langsung menjual bukunya di arena pameran tanpa perlu berbagi untung dengan pihak toko buku. Ajang ini sekaligus sebagai media promosi penerbit yang bersangkutan. Beberapa faktor itu pun menjadi alasan bagi pengunjung untuk selalu datang dan datang lagi ke pameran yang sama.

Dalam sebuah perbincangan dengan penulis, Direktur Utama Ferraco –sebuah event organizer penyelenggara pameran di Jakarta—, Moch Ruslim, mengatakan pihaknya tidak pernah merasa khawatir kekurangan pengunjung. Dalam setiap penyelenggaraan pameran, pihaknya sudah mengetahui sasaran pengunjung pameran. Untuk tahun 2012 ini saja, Ferraco menyelenggarakan 25 kegiatan pameran, di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia.

“Pameran UMKM yang menampilkan produk handycraft juga memiliki segmentasi pengunjung tersendiri. Jika momennya tepat pengunjung mencapai ratusan ribu orang,” katanya.

Yang menarik, menurut sosok yang sudah lebih dari dua puluh tahun berkecimpung di dunia tersebut, penyelenggaraan pameran tidak semata-mata menghubungkan tiga pihak: EO, peserta pameran dan pengunjung, namun banyak pihak lainnya yang juga diuntungkan.
“Pengelola media, penyedia transportasi dan penjual makanan merupakan pihak-pihak yang juga diuntungkan dengan penyelenggaraan pameran,” katanya.

Ruslim mencontohkan ketika dia menyelenggarakan kegiatan pameran, seminggu sebelumnya memasang iklan di media-media cetak. Pembaca yang mendapat informasi mengenai kegiatan pameran tersebut akan datang berkunjung. Jika kegiatan diselenggarakan di Jakarta, pengunjung banyak juga yang berasal dari luar Jakarta. Itu berarti, peluang bagi penyedia jasa transportasi dan penjual makanan di arena pameran.

“Selain itu, hotel-hotel juga meraih keuntungan karena peserta maupun pengunjung pameran banyak yang berasal dari daerah. Mereka membutuhkan tempat menginap. Kalau pemerintah jelas mendapat pemasukan dari sektor pajak yang menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.


Lokasi 

Seperti ditututurkan di atas, salah satu alasan pengunjung berbondong-bondong datang ke pameran karena penawaran diskon dari produk-produk yang dipamerkan. Selain itu, terdapat banyak kegiatan lain yang juga  sayang untuk dilewatkan. Misalnya saja seminar gratis dengan topik yang menarik, perkenalan produk baru dengan harga yang relatif lebih murah hingga acara bagi-bagi hadiah dari para pemilik stan. Untuk lebih meramaikan acara, tidak jarang penyelenggara juga menampilkan kegiatan pergelaran musik dengan artis-artis ternama. Bagi sebagian orang, senyum ramah gadis-gadis penjaga stan kepada setiap pengunjung menjadi alasan yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Pada gilirannya, pameran berkembang menjadi sebuah kegiatan yang benar-benar bernuansa hiburan. Apalagi sudah menjadi kenyataaan tempat pameran di Jakarta sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, suasana gedung dengan segala fasilitas pendukungnya. Sedangkan eksternal, mulai dari akses ke lokasi pameran hingga urusan makanan di sekitarnya. 

Di Ibukota, Jakarta Convention Center (JCC) menjadi salah satu tempat favorit untuk berbagai kegiatan pameran. Menurut sejarahnya, JCC pertama kali dibangun sebagai tempat penyelenggaraan rapat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok pada bulan September 1992. Bisa dikatakan, JCC merupakan gedung konvensi terbesar Indonesia yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas moderen. JCC terletak di kawasan Senayan, dengan fasilitas antara lain Plenary Hall yang bisa menampung 5.000 orang, ruang pameran yang dengan luas 11,000 m2, ruang sidang yang bisa menapung 3.500 tamu baik untuk resepsi pernikahan maupun rapat besar dan kecil. 

Untuk urusan kuliner, pengunjung pameran tidak perlu merasa khawatir. Di sekitar gedung JCC berderet penjaja makanan. Mulai dari bakso, siomay, hingga sate padang. Harganya pun tentu sesuai isi kantong. Untuk akses menuju tempat ini juga terbilang gampang. Apalagi bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi. Naik angkutan umum juga tidak sulit. Yang paling mudah tentunya naik Bus Transjakarta, baik dari arah Blok M, Kota, Grogol maupun Cililitan.  

Selain JCC, salah satu tempat pameran yang terkenal di Jakarta adalah Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat. Tempat ini juga tidak kalah populer disbanding JCC. Di sinilah setiap tahun, Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair digelar.  Mengutip Indonesia. Travel,  pusat pameran ini memiliki 5 halaman pameran besar mulai dari 1.500 meter persegi sampai 8.294 meter persegi, tempat pameran terbesar yaitu Exhibition Hall A1, 2, 3 yang dapat menampung hingga 12.000 orang dengan gaya teater. Pusat pameran ini memiliki 5 ruang pertemuan yang lebih kecil yang juga dapat digunakan untuk pertemuan, yang terbesa rmampu menampung 1.000 orang untuk resepsi, atau 500 untuk sesi break-out. 

Dari sisi lokasi, kawasan pameran ini juga sangat strategis, bisa diakses dengan kendaraan dari berbagai arah. Khusus bagi pengguna angkutan umum, dari Terminal Tanjung Priok bisa menggunakan Metro Mini 24 jurusan Terminal Senen. Atau dari Terminal Pulogadung dengan Mikrolet 53 jurusan Kota. Untuk pameran tertentu, biasanya penyelenggara menyediakan bis gratis untuk rute-rute tertentu menuju lokasi pameran tersebut.

Selain dua lokasi tersebut, di Jakarta juga terdapat sejumlah lokasi pameran lain yang biasa digunakan, terutama hotel-hotel tertentu seperti Borobudur, Indonesia Kempinski, Gran Melia, Bidakara , Sultan dan lain-lain. Karena tempatnya menyatu dengan hotel, maka fasilitas yang tersedia pun sekelas dengan hotel tersebut. Di samping itu, akses juga lebih mudah dijangkau karena terletak di tempat strategis. Begitu juga dengan urusan makanan tentu tidak sulit sama sekali karena tersedia resto dengan ciri khas makanan masing-masing di hotel tersebut. Bahkan di lokasi ini bisa dikatakan one stop service. Kegiatan pameran terintegrasi dengan fasilitas lain yang disediakan pihak hotel.

MICE

Sepanjang tahun 2012, ratusan kegiatan pameran, baik yang berskala nasional maupun internasional diselenggarakan di Jakarta. Kegiatan serupa juga diselenggarakan di tempat-tempat pameran lainnya di kota ini. Jika dihitung secara keseluruhan, pengunjung pameran bisa mencapai belasan juta orang dalam satu tahun ini. Jumlah ini tentunya terintegrasi dengan kegiatan lain seperti pertemuan (meeting), insentif (incentive), dan konvensi (convention). Karena seringkali bagi para pelaku usaha, kegiatan expo/exibition menyatu dengan tiga kegiatan lainnya yang biasa dikenal dengan istilah MICE.

Konvensi di salah satu hotel Jakarta (Foto: Jitourism.com)
Mencermati besarnya jumlah pengunjung, aktivitas MICE di Jakarta tampaknya memiliki potensi yang sangat besar untuk terus tumbuh. Apalagi dengan didukung situasi Ibukota yang semakin kondusif. Bahkan dengan kelengkapan berbagai fasilitas yang dimilikinya, Jakarta  menjadi pilihan utama sebagai ajang penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Pada gilirannya, dengan banyaknya kegiatan pameran yang diselenggarakan, kita pun memiliki banyak pilihan untuk berkunjung. Tentu tidak hanya berkunjung ke lokasi pameran saja, namun juga merasakan berbagai fasilitas serta layanan lain yang tersedia dalam suasana yang menyenangkan. Alhasil, kegiatan berkunjung ke pameran pun menjadi sebuah kegiatan wisata yang mengasyikan, bersama teman, sahabat, kekasih atau keluarga tercinta. Yuk, ramai-ramai datang ke pameran!***

Referensi tulisan:
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/15/21170941/Pengunjung.PRJ.Melampaui.Target
http://id.wikipedia.org/wiki/MICE

http://www.antaranews.com/berita/341596/indocomtech-2012-dibanjiri-20889-pengunjung   --> http://indonesia.travel/id/destination/557/hotel-hotel-di-jakarta-dengan-fasilitas-konvensi 

1 komentar:

  1. KISAH NYATA.
    Ass.Saya IBU Yunu Sara.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Nyi Pele,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Nyi Pele alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Nyi,mau seperti saya silahkan hub Nyi
    Dimas di nmr 0823-9350-0556 Nyi Pele,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.UNTUK INFO LEBIH JELAS KLIK DISINI

    BalasHapus